Berbeda

Sara, Jeremy, & Abraham saat masih kecil
Sara, Jeremy, & Abraham saat masih kecil. Sumber: Dok. pribadi

14 Juni 1998

Abraham lahir di Rumah Sakit Santo Borromeus sebagai anak kembar nonidentik dengan saudaranya, Jeremy.

Jeremy lahir dengan berat normal 2,6 kilogram sedangkan Abraham memiliki berat di bawah rata-rata 1,9 kilogram. Keadaan ini membuat dirinya harus dimasukkan ke dalam inkubator selama beberapa hari dan tidak mendapatkan asupan ASI sementara.

Menginjak usia 22 bulan, Mona juga melihat ada yang berbeda dari proses tumbuh kembang anaknya. Ketika mulai bisa merangkak, Jeremy belajar berdiri dan berjalan sambil memegang-megang dinding.

Sementara itu, Abraham lebih banyak berjinjit dan langsung berlari ke sana kemari dengan lincah. Namun, Mona melihatnya sebagai hal yang positif, “Oh, anakku pintar sekali langsung bisa berlari loh dia,” pikirnya.

Abraham juga memiliki kecenderungan untuk menyendiri, tidak suka menatap mata orang tuanya, dan tidak menanggapi hal-hal yang dibicarakan oleh Jeremy. Ketika Mona sedang membawa kedua anak kembarnya mengitari kota, Jeremy seringkali mengomentari kendaraan-kendaraan yang berlalu-lalang

“Itu mobil apa? Itu mobil merah, itu hitam.”

Ilustrasi Abraham & Jeremy di Mobil

Di lain sisi, Abraham justru hanya berfokus pada roda-roda mobil yang ada. Kepalanya bergerak mengikuti perputaran roda dan hanya menggumamkan suara tanpa arti.

Ciri-ciri pertumbuhan yang berbeda ini terus berlangsung hingga Mona merasa ia perlu membawa anak ini ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut. Di saat itu, sang suami menentang usulan Mona untuk membawa Abraham ke dokter.

Untuk apa ke dokter? Abraham baik-baik saja kok,
sama aja seperti anak lain,

ujar suaminya.

Memang, secara fisik Abraham terlihat sama dengan teman-teman seusianya. Itulah mengapa sang suami pun merasa tidak ada hal yang salah dengan puteranya. Namun, sebagai seorang ibu, Mona memiliki perasaan yang kuat untuk tetap membawa Abraham ke klinik anak.

Ketika Abraham berusia kurang lebih empat tahun, Mona akhirnya membawa Abraham untuk melakukan asesmen di salah satu rumah sakit besar di Jakarta tanpa sepengetahuan suaminya. Setelah asesmen tersebut selesai, diagnosa yang diberikan oleh dokter mengubah hidup Mona dan suaminya selamanya.

Project Akhir Skripsi Berbasis Karya Universitas Multimedia Nusantara:
Interactive Multimedia Storytelling